Thursday, June 20, 2013

Konsep At-Tadris, Surah Al-A'raf Ayat 169

Surah Al-A'raf Ayat 169


فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَٰذَا الْأَدْنَىٰ وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِن يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِّثْلُهُ يَأْخُذُوهُ ۚ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِم مِّيثَاقُ الْكِتَابِ أَن لَّا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوا مَا فِيهِ ۗ وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (١٦٩ )

Artinya : "Maka setelah mereka, datanglah generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini. Lalu mereka berkata, "Kami akan diberi ampun". Dan kelak jika harta benda dunia datang kepada mereka sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah mereka sudah terikat perjanjian dalam kitab (Taurat) bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Negeri akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu mengerti ?". 


Makna yang terkandung dalam surat Al-A'raf Ayat 169 ini menjelaskan mengenai konsep At-Tadris. Yaitu berupa pengajaran. Makna dari Tadarus adalah mempelajari/membaca apa yang ada dalam kitab (sepenuh hati) secara diulang-ulang.
at-Tadris adalah upaya menyiapkan murid (mutadarris) agar dapat membaca, mempelajari dan mengkaji sendiri, yang dilakukan dengan cara mudarris membacakan, menyebutkan berulang-ulang dan bergiliran, menjelaskan, mengungkap dan mendiskusikan makna yang terkandung di dalamnya sehingga mutadarris mengetahui, mengingat, memahami, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan mencari ridla Allah (definisi secara luas dan formal).
Seorang guru itu adalah pembimbing anak muridnya agar tidak tersesat dalam kehidupannya. Dalam hal belajar siswa harus diajak berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar. Siswa diajak berpikir untuk menganalisis dan mengevaluasi, sehingga secara tidak langsung memberi peluang siswa untuk belajar kreatif, mengevaluasi diri dan belajar mengkritik dirinya sendiri, hal ini menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-sungguh dalam belajar
  

Monday, June 3, 2013

Konsep At-Tilawah, At-Ta'lim, dan At-tazkiyah

Konsep At-Tilawah, At-Ta'lim dan At-Tazkiyah 

I. Konsep At-Tilawah 
a. Definisi Tilawah 
    Tilawah secara bahasa artinya tabi'a - mutaba'ah artinya mengikuti. Bisa dengan cara mengikuti badannya atau orang, mengikuti hukumnya , dan mengikuti bacaannya dengan memperhatikan mengkaji isi yang terkandung di dalamnya. Atau dengan kata lain Tilawah berarti membaca dan memahami karena harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan kebaikan. Sementara,qiraah yang berasal dari kata qara'a artinya menggabungkan huruf-huruf dan kalimat-kalimat antara satu dengan yang lainnya dalam bacaan dengan tarril. Tartil adalah membaca dengan pelan-pelan dan memperhatikan tajwidnya. 


II. Konsep At-Ta'lim 
a. Definisi Ta'lim 
  Ta'lim secara bahasa berarti pengajaran. Secara istilah berati pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. Atau dapat diartikan sebagai suatu cara menyadarkan jiwa atau diri untuk dapat memahami sebuah makna. Menurut Abdul Fattah Jalal, ta'lim merupakan proses pemberian pengetahuan, pemahaman, penegrtian, tanggung jawab , sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya. Mengacu pada definisi ini, ta'lim berarti adalah usaha terus-menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju posisi tidak tahu ke posisi tahu. Tujuan Ta'lim yaitu mendorong untuk belajar, menyebarkan cinta tulis baca dalam kehidupan di antara manusia, dan mengetahui hakikat arti dan isi syariat atau mengetahui dasar hukum.

1. Manhaj al-Tilawah : Hal ini bermuatan penanaman awal Aqidah dan Akhlak 
2. Manhaj Tazkiyah : Dalam hal ini bermuatan pembersihan, aqidah, akhlak, dan harta
3. Manhaj Ta'lim  : Dalam hal ini bermuatan pengembangan pembinaan Rasulullah memdidik manusia agar berkembang maju, berilmu pengetahuan. 

III. Konsep al-Tazkiyah 
a. Definisi al-Tazkiyah 
Secara bahasa, tazkiyah annafs berasal dari dua kata yakni tazkiyah dan nafs. Tazkiyah berarti pembersihan, penyucian, atau pemurnian. Sedangkan annafs adalah kata yang multimakna yaitu diri, jasad, jiwa/ruh. Konsep Tazkiyah adalah konsep yang dipelopori oleh para tasawuf. Dalam Tazkiyah yang dikembangkan adalah tentang ilmu yang bermanfaat, amal sholeh, dan meninggalkan perbuatan tercela. 

Konsep pengajaran (At Ta'lim), Surat Al-Baqarah Ayat 31-32

Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 31-32 Dan Konsep Pengajaran At Ta'lim  

 

Artinya : "Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para Malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar !".


Artinya : "Mereka menjawab,'Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana".


Kandungan dan Penafsiran Surat Al-Baqarah Ayat 31

Ayat ini menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karakteristik benda-benda. Dalam ayat ini Allah SWT menunjukkan suatu keistimewaan yang telah dikaruniakannya kepada Nabi Adam as yang tidak pernah dikaruniakan-Nya kepada makhluk-makhluk lain, yaitu ilmu pengetahuan dan kekuatan akal atau daya pikir yang memungkinkannya untuk mempelajari sesuatu dengan sedalam-dalamnya. Dan keturunan ini diturunkan pula kepada keturunannya, yaitu umat manusia.

Kandungan dan Penafsiran Surat Al-Baqarah Ayat 32

Para malaikat yang ditanya itu secara tulus menjawab sambil menyucikan Allah, tidak ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Maksud mereka, apa yang Engkau tanyakan itu tidak pernah Engkau ajarkan kepada kami. Engkau tidak ajarkan kepada kami bukan karena Engkau tidak tahu, tetapi karena ada hikmah dibalik itu. Dari pengakuan para malaikat ini,dapatlah dipahami bahwa pertanyaan yang mereka ajukan (pada Al-Baqarah ayat 30) semula mengapa Allah mengangkat Nabi Adam as menjadi khalifah, bukanlah suatu sanggahan dari mereka terhadap kehendak Allah SWT, melainkan hanya lah sekedar pertanyaan untuk meminta penjelasan. Setelah penjelasan itu diberikan, dan setelah mereka mengakui kelemahan mereka , maka dengan rendah hati dan ketaatan mereka  mematuhi kehendak Allah, terutama dalam pengangkatan Nabi Adam sebagai khalifah. Ini juga mengandung pelajaran bahwa manusia yang telah dikaruniai ilmu pengetahuan yang lebih banyak daripada makhluk Allah yang lainnya, hendaklah selalu mensyukuri nikmat tersebut, serta tidak menjadi sombong dan angkuh karena ilmu pengetahuan serta kekuatan akal dan daya pikir yang dimilikinya. 

Konsep Ta'lim Dalam Pendidikan Islam

Ta'lim merupakan suatu kegiatan yang didalamnya berisi kajian-kajian ilmu agama dan didalamnya terdapat penyaji materi dan peserta. Ta'lim mempunyai beberapa makna : 
a. Ta'lim adalah proses pemberitahuan sesuatu dengan berulang-ulang dan sering sehingga siswa dapat maknanya serta berbekas di dirinya. 
b. Ta'lim merupakan pembinaan intelektual, pemberian ilmu yang mendorong amal yang bermanfaat sehingga guru menjadi suri tauladan dalam perkataan dan perbuatan. 

Tujuan At  Ta'lim
a. Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengikuti ta'lim dan kajian-kajian ilmu islami sehingga dapat memotivasi untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT 
b. Agar ilmu yang disampaikan bermanfaat, melahirkan amal shalih, memberi petunjuk ke jalan kebahagiaan dunia akhirat untuk mencapai ridha Allah SWT

Kurikulum Pendidikan Islam, Surah Al-Luqman(31) Ayat 12-19

 
 
Surah Al-Luqman (31) Ayat 12-19



Artinya : "Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu "Bersyukurlah kepada Allah ! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri ; dan barang siapa tidak bersyukur ((kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji".
 Ayat 12 memguraikan tentang salah seorang yang bernama Luqman yang dianugerahi oleh Allah SWT hikmah. Para ulama mengajukan aneka keterangan tentang makna hikmah antar lain bahwa hikmah berarti " mengetahui yang paling utama dari segala sesuatu, baik pengetahuan maupun perbuatan. Ia adalah ilmu amaliah dan amal ilmiah". Kata syukur terambil dari kata syakara yang maknanya pujian atas kebaikan. Syukur manusia kepada Allah dimulai dengan menyadari dari lubuk hatinya yang terdalam betapa besar nikmat dan anugerah-Nya, disertai dengan ketundukan dan kekaguman yang melahirkan rasa cinta kepada-Nya.
31:13

Artinya : " Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku ! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"

31:14

Artinya : "Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu".   
31:15

Artinya :"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".   
31:16

Artinya :"(Lukman berkata), "Wahai anakku! Sungguh, jika jika ada (sesuatu perbutan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti". 
31:17

Artinya :"Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting".  
31:18
 Artinya : "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan dibumi dengan akuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri".
31:19
Artinya : "Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai".

Tafsir surah Al-Luqman ayat 12-19 merupakan inti dari kurikulum pendidikan islam. Kurikulum pendidikan islam merupakan satu komponen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai tujuan. Syarat kurikulum pendidikan islam adalah : 
1. Akidah 

2. Syariah 
3. Muamal
  




Pendidikan Life Skills, Kandungan Tafsir Surah An-Nisa(4) Ayat 9

Kandungan Tafsir Surah An-Nisa Ayat 9


 

Artinya : "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka  meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar". 


Kandungan tafsir surat An-Nisa ayat 9 ini memiliki esensi mengenai  pendidikan life skill. Ayat ini menerangkan bahwa setiap kelemahan dan kekurangan berupa kelemahan ekonomi, kurang stabilnya kesehatan fisik serta kelemahan intelegensi anak adalah tanggung jawab kedua orang tuanya maka ayat ini menegaskan bahwa setiap generasi itu harus memiliki kecakapan life skill agar tidak menjadi kaum yang tertinggal. 
Pengertian dari life skill itu sendiri adalah kecakapan hidup yang dimiliki oleh seseorang untuk berani menghadapi masalah kehidupan secara wajar, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Unsur-unsur pendidikan life skills yaitu : 
  • Terampil mengenal diri (Soft skills)
  • Terampil berpikir rasional  (Soft skills)
  • Terampil bermasyarakat  (Soft skills)
  • Terampil bekerja (Vocational / Hard skills)
 SOFT SKILLS
INTRAPERSONAL
INTERPERSONAL
Awareness
Communication
Goal Setting
Motivation Skill
Belief
Team Building
Love
Mediation
Positive Energy

Consentration

Decision Making

  

Hubungan Pendidikan Life Skills dan Surah An-Nisa(4) Ayat 9  

Generasi muda adalah istilah yang mengacu kepada masa kehidupan seseorang yang berada diantara usia remaja dan dewasa. Gejala fisik dan psikis yang dialami para generasi muda sangat signifikan.. Diantaranya secara psikis generasi muda sangat bersemangat dan menggebu-gebu serta penuh dengan idealisme. Ajaran islam menaruh perhatian terhadap pembinaan generasi muda. Sehingga sejak dini pengenalan dan pembiasaan tentang nilai-nilai kehidupan sudah harus dimulai sejak dini. Pendidikan berkelanjutan dan pengembangan karakter menjadi tugas bagi keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Generasi muda harus dibekali dengan soft skills yang lebih kuat. Karena yang lebih penting adalah soft skills jika dibandingkan dengan hard skills. Hard skills dapat dibentuk dengan pelatihan namun soft skills merupakan penanaman nilai-nilai moral sejak dini yang akan menjadi sebuah sikap dalam berperilaku.

Sunday, June 2, 2013

Tafsir Surah Al-Isra(17) Ayat 23-24 mengenai pendidikan karakter

Tafsir Surah Al-Isra(17) Ayat 23-24 

"Pendidikan Karakter"

17:23Artinya : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik".


 17:24
 Artinya : "Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah.'Wahai Tuhanku!' Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil."

 Surat Al-Isra ayat 23-24 memiliki kandungan mengenai pendidikan berkarakter. Definisi dari karakter adalah satu kesatuan yang membedakan satu dengan yang lain atau dengan kata lain karakter adalah kekuatan moral yang memiliki sinonim berupa moral, budipekerti, adab, sopan santun dan akhlak. Akhlak dan adab sumbernya adalah wahyu yakni berupa Al-Qur'an dan Sunah. Sedangkan budi pekerti, moral, dan sopan santun sumbernya adalah filsafat. Kembali kepada pengertian dari Surah Al-Isra ayat 23 disebutkan bahwa yang pertama Allah memerintahkan kepada hamba-hambanya untuk menyembah Dia semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.yang kedua, kita harus berbakti kepada orang tua. Lalu pada ayat 24 disebutkan bahwa anak hendaknya mendoakan kedua orang tuanya. Ulama menegaskan bahwa doa kepada kedua orang tua yang dianjurkan adalah bagi yang muslim, baik yang masih hidup atau telah meninggal. Sedangkan bila ayah atau ibu yang tidak beragama islam telah meninggal, maka terlarang bagi anak untuk mendoakannya. Dari penjelasan di atas sangat jelas bahwa ketika kita menghargai dan menyayangi orang tua kita dengan baik maka akan menumbuhkan akhlak serta moral yang baik pula bagi anak sedangkan jikalau kita acuh maka akan timbuh akhlak dan moral yang tidak baik. Dengan kata lain, hal ini sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter. Antara orangtua sebagai pendidik dan anak. Segala sesuatu yang diajarkan dengan baik pada mulanya akan menanamkan karakter yang baik pula pada anak. Untuk itu berbakti kepada orang tua merupakan suatu cara yang harus dilakukan. 

Wednesday, May 8, 2013

Orang Tua Sebagai Pendidik utama Dalam Keluarga, Surat At-Tahrim(66) ayat 6

Orang Tua sebagai Pendidik Utama Dalam Keluarga, Surat At-Tahrim (66) ayat 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". 

*Makna
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu, antara lain dengan meneladani Nabi dan peliharalah juga keluargamu yakni istri, anak-anak, dan seluruh yang berada dibawah tanggung jawab kamu dengan mendidik dan membimbing mereka agar kamu semua terhindar dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia kafir dan juga batu-batu antara lain yang dijadikan berhala-berhala. Malaikat-malaikat yang kasar-kasar hati dan perlakuannya dalam melaksanakan tugas penyiksaan. 

* Isi kandungan  surat At-Tahrim ayat 6
Ayat enam di atas menggambarkan bahwa dakwah dan pendididkan harus bermula di rumah. Dalam hal ini berarti orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuannya. Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari surat At-Tahrim ayat 6 yakni perintah taqwa kepada Allah SWT dan berdakwah, anjuran menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka, dan pentingnya pendidikan islam sejak dini. Mendidik secara islami dapat dilakukan dengan cara mengajarkan, menunjukkan, mengarahkan, dan membimbing. Cara membina keluarga adalah dimulai dari diri sendiri supaya tidak masuk neraka, setelah itu memelihara seluruh isi rumah tangga termasuk istri dan anak-anak.